China Impor dan Ekspor Fair (CIEF), juga dikenal sebagai Canton Fair, berasal pada musim semi tahun 1957 dan diadakan di Guangzhou setiap musim semi dan musim gugur. Selama sejarah 118 sesi, telah ditanggung catatan antara pameran perdagangan internasional yang komprehensif, dengan sejarah terpanjang, tingkat tertinggi, skala terbesar, paling kehadiran, varietas yang paling lengkap barang dan omset bisnis tertinggi. Canton Fair terdiri dari 48 delegasi perdagangan, termasuk ribuan perusahaan asing perdagangan, pabrik, lembaga penelitian ilmiah, perusahaan investasi asing, seluruhnya perusahaan milik asing, perusahaan swasta, dll, yang semuanya kredibilitas yang baik dan kemampuan keuangan yang kuat. Elite bisnis orang mengunjungi Guangzhou untuk perdagangan dan berkomunikasi dalam berbagai cara dan memberikan banyak peluang perdagangan. Terlepas dari negosiasi tradisional terhadap sampel, adil menambahkan cara online perdagangan. Berdasarkan perdagangan ekspor, itu juga berkaitan dengan perdagangan impor, kerjasama ekonomi dan teknologi dan pertukaran, serta inspeksi komoditas, asuransi, transportasi, iklan, konsultasi, dll Seluas pameran 1,18 juta meter persegi, sesi 118 dari CIEF pada tahun 2015 yang ditawarkan 60.228 tribun, yang menarik 24.700 perusahaan di rumah dan di luar negeri. Omset ekspor sekitar 27010000000 USD pasti akan membuat kontribusi yang besar untuk pengembangan perdagangan luar negeri China. Kedatangan 119 Canton Fair pada musim semi 2016 diharapkan akan lebih menjanjikan dan megah. Canton Fair 2016 (The 120thChina Impor dan Ekspor Fair) adalah dua tahunan pameran dagang Cina terbesar yang diadakan di Guangzhou. Acara ini merupakan cara yang paling efektif untuk mengembangkan hubungan bisnis yang anda butuhkan untuk berhasil di Cina.Hal ini tidak mengherankan bahwa Canton Fair 2016 telah menjadi satu keharusan untuk para pebisnis untuk melihat semua produk-produk yang ada di Cina. Tahap 1: 15-19 Oktober 2016 9: 30-18: 00  Tahap 2: 23-27 Oktober 2016 9: 30-18: 00 Tahap 3: 31 Oktober-4 2016 9 November: 30-18: 00 (Canton Fair Complex untuk pendek), pusat pameran modern terbesar di Asia, terletak di Pazhou Island, Guangzhou, China. Ini adalah integrasi sempurna atas dasar hasil karya manusia dan ekologi dan teknologi tinggi dan intelligentization Kompleks mencakup total luas 1.100.000 M 2 dengan area pameran indoor 338.000 M 2 dan area pameran outdoor 43.600 M2 Area A memiliki area pameran dalam ruangan dari 130.000 M 2 dan area pameran luar dari 30.000 M 2 , yang di Area memiliki area pameran dalam ruangan dari 128.000 M 2 dan area pameran luar dari 13.600 M 2 , dan Area C memiliki area pameran indoor 80.000 M 2 . Alamat: No. 380, Yuejiang Zhong Road, Guangzhou, Cina Apa yang akan anda dapatkan di Kota Guangzhou..?? Mari bergabung bersama kami sebagai peserta China Bisnis Trip  

Yiwu terletak di daerah pusat provinsi Zhejiang dengan total luas lahan 1.105 kilometer persegi . Seluruh kota mengatur 6 kota dan 7 kecamatan , dengan populasi 740.000 terdaftar sebagai rumah tangga lokal , 1430.000 sebagai sementara eksternal dan 200.000 sebagai aliran per hari . Orang-orang datang dari berbagai kota ( termasuk Hong Kong , Macau dan Taiwan ) dan dengan 43 kelompok etnis . Yiwu memiliki sejarah panjang . Itu di tanggal 25 Ying Zheng dari Dinasti Qin ( BC 222 ) , berada di Wushang County, di 7 dari Wu De Tang Dynasty (AD 624 ) , dan berubah seperti Yiwu , pada tahun 1998 , ketika didirikan sebagai Kota. Dari dulu , Yiwu telah memperoleh kehormatan menjadi Rumah Budaya : Luo Binwang – salah satu dari Empat Posisi Orang di awal Dinasti Tang , Zong Ze – yang terkenal Anti – Jin Jenderal Dinasti Song , dan Zhu Danxi – salah satu empat dokter terkenal Dinasti Yuan . Di zaman modern , Yiwu telah menghasilkan pendidik Chen Wangdao , literatur teori Feng Xuefeng dan sejarawan Wu Han dan sebagainya . China Yiwu International Komoditi Fair (Yiwu Fair) telah diadakan sejak tahun 1995. Acara ini telah diselenggarakan bersama dengan Kementerian Perdagangan, Rakyat Pemerintah Provinsi Zhejiang dan otoritas terkait lainnya. Yiwu Fair di nama “tatap dunia, melayani seluruh bangsa”, sebagai sangat internasionalisasi dan informatif acara dengan layanan yang sangat baik dan keamanan, telah menjadi salah satu yang terbesar, komoditas yang paling berpengaruh dan paling produktif adil di Cina. Hal ini telah menjadi pameran terbesar ketiga yang disponsori oleh Departemen Perdagangan Cina, dan dihormati sebagai “Pameran Terbaik Manajemen di Cina”, “Pameran Hasil Terbaik”, “Top Ten Pameran di China”, “Adil terbaik yang disponsori oleh Pemerintah” dan “Kebanyakan Merek Pameran Berpengaruh”. Yiwu Adil telah disetujui oleh UFI. 21 Yiwu Fair akan diselenggarakan dari 21 Oktober-25 Oktober di Yiwu, Provinsi Zhejiang. Ini set up 4500 stan standar internasional, Termasuk Hardware, Electronic & Electrical Appliances, pakaian rajut, Perhiasan & Aksesoris, Kerajinan, Kebutuhan harian, dan Budaya & Olahraga Barang. Yiwu fair juga memiliki E-commerce & Trade Services, barang asing, Federasi Perempuan, Zhejiang zona Kerjasama Shanhai. Lebih dari 200.000 peserta dari 200 negara dan wilayah akan hadir di Yiwu Fair.

Saat ini populasi umat Islam di China berkisar 28 juta jiwa yang terdiri dari banyak etnis seperti Hui, Uygur, Kazakhs, Sala dan lainnya. Tidak heran jika banyak masjid bersejarah berdiri kokoh di sana. Bahkan keberadaan masjid berusia tua bisa ditemui di sejumlah kota di China seperti Beijing, Fujian, Gansu, Guangdong, Hainan. Mau tahu beberapa masjid bersejarah di China? Berikut kisah 7 masjid bersejarah yang dihimpun brilio.net dari berbagai sumber. Masjid Niujie Masjid yang berdiri sejak 996 masehi ini menjadi masjid tertua di Beijing. Wisatawan yang ingin mengunjunginya bisa melakukan perjalanan ke Xuanwu, di mana masjid ini berada. Masjid Dongsi Dibangun antara tahun 1447 dan 1450. Masjid Dongsi dikenal juga dengan nama Masjid Faming dan terletak di Jalan Dongsi Nan, Distrik Dongcheng Beijing. Masjid Qingjing  Terletak di tengah jalan Tumen, Distrik Quanzhou masjid yang juga dikenal dengan nama Ashab ini dibangun pada 1009 masehi dan merupakan masjid tertua yang berarsitektur Arab. Masjid Huaisheng Masjid yang berusia lebih dari 1.500 tahun ini berada di kawasan Yuexiu, Guangdong. Masjid Nanguan Ada sejumlah masjid di Yinchuan, Ibukota Provinsi Ningxia, namun yang paling terkenal adalah masjid Nanguan. Masjid Tongxin Ini merupakan masjid yang dibangun pada masa Dinasti Ming. Masjid ini menggabungkan antara arsitektur China dengan Arab. Masjid Xiaotaoyuan Ini merupakan masjid terbesar di Shanghai yang dibangun pada 1971. Bagi umat muslim yang ingin mengetahui kemegahan rumah ibadah yang dimiliki umat Islam China perlu mengunjungi masjid ini.    

Salah satu pertanyaan yang kerap diajukan umat Muslim ketika akan bepergian ke China adalah, “Adakah makanan Muslim atau halal di China? Kalau ada, makanan apa yang tersedia?”. Pertanyaan berikutnya adalah, “apakah  penyembelihan hewan dilakukan dengan menyebut nama Allah?’. Pertanyaan-pertanyaan tersebut wajar mengemuka karena China bukanlah negara Muslim, terlebih setiap kali berbicara tentang makanan China, maka yang terbayang adalah berbagai masakan yang berbahan baku daging atau lemak babi. Dan sebagai negara non Muslim, mereka juga tidak menyembelih hewan berdasarkan syariat Islam. Namun meski China merupakan negara non Muslim, di negeri Tiraibambu ini dapat dijumpai komunitas Muslim yang melaksanakan ajaran Islam dengan taat, salah satunya menghindari makan makanan yang diharamkan seperti daging babi dan turunannya. Jumlah umat Muslim di China pun cukup besar yaitu diperkirakan berkisar antara 1-2 persen dari total penduduk China yang berjumlah 1,3 milyar atau sekitar 22 juta jiwa, tersebar di berbagai wilayah. Dengan jumlah umat Muslim di China yang sedemikian besar, tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan makanan Muslim atau makanan halal jika berkunjung ke China. Makanan halal yang dalam bahasa China disebut sebagai qingzhen cai dapat dengan mudah ditemukan di kawasan dimana terdapat komunitas Muslim, seperti di Niujie Street di Beijing dan Moslem Street di Xian, Provinsi Shaanxi,. Di kawasan tersebut dapat dengan mudah dijumpai restoran yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat Muslim China yang berasal dari suku-suku minoritas seperti Uyghur dan Hui. Restoran Muslim ini sekilas tidak beda dengan restoran China pada umumnya, yang membedakan adalah tidak adanya menu berbahan dasar babi dan biasanya berupa mie atau sup. Selain restoran, terdapat pula supermarket Muslim yang menjual berbagai produk makanan halal seperti daging segar, sosis, mie instan dan lain sebagainya. Untuk mengenali restoran atau toko yang menjual makanan Muslim biasanya dapat dilihat dari papan nama restoran atau toko berwarna hijau dengan tulisan China dan Arab. Ciri lain adalah bangunan restoran yang terkadang dilengkapi kubah-kubah menyerupai masjid. Meski awalnya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan umat Muslim sendiri akan makanan halal, dalam perkembangnya, restoran yang dimiliki umat Muslim tidak sedikit yang dipenuhi pengunjung non-Muslim. Hal tersebut tidak terlepas dari pendapat masyarakat China sendiri yang menilai makanan di restoran yang dikelola umat Muslim lebih bersih, berkualitas dan bervariasi dibandingkan restoran-restoran lain. Secara tradisional, makanan Muslim di China memiliki ciri tersendiri sesuai dengan asal usul wilayahnya, meski pada umumnya menggunakan bahan dasar yang sama yaitu kambing dan domba. Muslim China di Utara sangat tergantung pada daging, baik sapi, kambing maupun domba, namun jarang menggunakan bebek, angsa, ikan, udang atau hewan laut lainnya. Sedangkan Muslim China di Selatan sebaliknya, banyak menggunakan bahan dasar berupa bebek dan hewan laut lainnya.